Monday, July 23, 2018

Menyusui Bagi Ibu Bekerja


Menyusui Bagi Ibu Bekerja
Peni Lestari

“asi adalah anugerah terindah untuk buah hati tercinta”

Ada saja kondisi yang menyebabkan ibu tidak bisa menyusui bayinya secara langsung (direct feeding). Salah satunya bagi seorang pekerja lapangan seperti saya. Ada beberapa pengalaman yang coba saya share disini.

Bila kondisi normal, artinya seharian di kantor, biasanya ice gel saya simpan di freezer kantor untuk seharian. Kegiatan pumping dilakukan 2 kali, saat dzuhur dan ashar.

Setelah dipompa, asip diletakkan di lemari es bagian bawah dulu. Karena tidak baik bila asip langsung dimasukkan ke freezer. Ketika akan pulang kantor, asip dimasukkan ke dalam freezer dan baru dibawa pulang 2-3 hari kemudian, supaya es yang terbentuk cukup tua.

Ini untuk jaga-jaga. Karena ada kemungkinan macet di jalan dan sebagainya. Asip yang dibawa dalam keadaan beku bertahan lebih lama dibandingkan dalam keadaan cair. Catatan, asip yang sudah mencair seluruhnya tidak boleh dibekukan kembali. kecuali bila masih ada sebagian asip yang membeku.

Pada saat membawa pulang, asip diletakkan berasama dengan ice pack di dalam cooler bag.

Apabila bekerja di luar kantor (6-8 jam)
Contohnya saat seminar atau rapat
Kalau pas seminar, dimana saya pasti di luar kantor seharian. Saya membawa cooler bag siap dengan ice gel beku di dalamnya, dan plastik baju yang besar (Uk. 2.5 kg).

Saat sampai ditempat acara, saya langsung menghubungi pihak catering, minta cooler bag itu disimpan di dalam freezer buah (kebetulan cooler bag yang saya punya sudah mengandung ice gel di dinding tas nya).

Tapi kalau mereka tidak punya, maka saya biasaya memilih duduk dekat ac. Tas asi saya letakkan di sorotan ac. Paling tidak, ice gelnya tahan hingga 12 jam kan ya.
Pumping dilakukan saat istirahat siang, sekalian minta balik cooler bag dan ice gel nya. Lalu saya masukkan asip ke dalamnya. Jadi asip tetap cair ya bunda. Pumping dilakukan lagi saat sore hari. Biasanya saya memilih taksi untuk pulang. Cooler bag saya letakkan dekat dengan sorot ac di dalam mobil. supaya suhunya tidak naik 😄.

Dengan cara demikian, asip bisa bertahan hingga pukul 12 malam.

Apabila di lapangan lebih dari 1 hari
Pernah saya pelatihan di daerah Kebun Raya Cibodas, Bogor, selama satu pekan. Untuk kondisi seperti ini, biasanya sebelum berangkat, saya konfirmasi dulu ke panitia, apakah ada freezer yang bisa saya pinjam untuk menyimpan asip selama berada di sana.

Apabila lokasi kamar kita agak jauh dengan lokasi kulkas, maka pengaturan jumlah ice gel yang disimpan di kamar dengan jumlah ice gel yang disimpan ke dalam freezer menjadi penting. Karena kita tidak bisa langsung memasukkan asip ke dalam kulkas setelah di perah kan.
Yang saya alami, satu freezer kulkas 2 pintu tidak mampu menampung asip yang diproduksi selama seminggu (pada saat itu saya memerlukan 3 kulkas), dan lokasi ketiga kulkas tersebut berada di gedung yang berbeda-beda dan berjarak cukup jauh dengan kamar dan lokasi pelatihan.

Saat itu saya membawa 9 ice gel berukuran variasi (2 besar, 7 kecil). 3 ice gel kecil saya simpan di cooler bag untuk malam hari. Sambil berangkat ke lokasi acara, saya memasukkan asip sambil menukar ice gel dengan ice gel yang baru. Setelah pulang sore harinya, saya memasukkan asip lagi dan menukar dengan 3 ice gel lainnya. 
Ice gel yang saya letakkan di pagi hari akan saya ambil di pagi hari berikutnya. Supaya es yang terbentuk cukup tua, jadi tidak lekas mencair.

Penting untuk mengecek apakah asip yang kita masukkan ke freezer sudah beku keesokan harinya. 

Ketika di tempat itu, asi yang saya letakkan di freezer ternyata tidak juga membeku setelah 3 hari disimpan dalam freezer. Padahal asi cair hanya dapat bertahan 3 hari dalam suhu kulkas. Sudah 3 kulkas saya coba dan semuanya tidak beku. Setelah saya coba memasukkan asip ke freezer selapis demi selapis, ternyata asip saya bisa beku. Akhirnya asi yang saya pompa selama beberapa hari pertama harus dibuang semuanya. dan hanya dapat menyelamatkan asip yang berhasil dibekukan pada 3 hari terakhir.  

Rasa sedih tentu dialami. tetapi menjadi pelajaran berharga..Pada pengalaman berikutnya saya sudah berhasil mengatasi hal tersebut. Yuk disimak bagaimana membawa asi dalam perjalanan hingga 25 jam

2 comments:

  1. Perjuangan banget ya Pen. Kebayang luar biasanya working mom

    ReplyDelete
  2. tapi jadi tambah semangat mita ^.^
    trimakasih dukunganya mit

    ReplyDelete