Monday, July 16, 2018

RESPON ADAPTASI GENDOLA (Basella alba) TERHADAP NAUNGAN PADA SISTEM BUDIDAYA MENGGUNAKAN PARANET


RESPON ADAPTASI GENDOLA (Basella alba) TERHADAP NAUNGAN PADA SISTEM BUDIDAYA MENGGUNAKAN PARANET
Peni Lestari1 dan Titi Juhaeti1

1 Division of Botany, Research Center for Biology, LIPI
Corresponding author: Division of Botany, Research Center for Biology, LIPI
Cibinong Science Center (CSC-LIPI).
Jl. Raya Jakarta-Bogor KM 46. Cibinong, Jawa Barat. 16911
Tel: +62 21 8675059; Fax:+62 21 8675059
Email address:flacortia@gmail.com

ABSTRACT: Basella alba (Basellaceae) or gendola is an annual tropical vine that has not been popular as a crop. In other hand, it has become a popular vegetable in many countries. This plant is native to Indonesia, high temperature tolerant, rich in vitamins, easy processing, and fast growing. Its all the reason for developing gendola. The research was conducted in order to obtain information about the gendola growth response in some shade intensity. The accession from East Borneo was used for the study, seeds and cuttings. Both of them were treated with intensity 0% shade as a control (N0), 55% shade (N1), and 75% shade (N2). Paranet was used as shading. Treatments arranged in a RCBD nested design. Observations included growth characters: such as the percentage of seed germination, plant height, and leaf number were observed at regular intervals; harvest characters include: harvesting time, weight, shoot number and length of product; and physiology characters like: characters of stomata and leaf chlorophyll content. Data were analyzed using variance test with DMRT (alpha at 5%). The results showed that this plant need full sun to grow, moreover, it tolerant until 55% shading.
Key words: Gendola, Basella alba, shading, tolerant

ABSTRAK: Basella alba (family basellaceae) atau gendola merupakan herba rambat tahunan tropis yang telah menjadi sayuran unggul di banyak negara. Tanaman ini diduga berasal dari Indonesia atau India, toleran cekaman suhu tinggi, kaya akan vitamin, mudah pengolahan, dan tumbuh cepat. Keunggulan tersebut layak menjadi dasar pengembangan gendola. penelitian ini disusun untuk memperoleh informasi mengenai respon pertumbuhan gendola pada beberapa intensitas naungan. Gendola yang digunakan untuk penelitian berasal dari Kalimantan Timur, berupa biji dan stek. Baik biji maupun stek diberi perlakuan naungan dengan intensitas 0% sebagai kontrol (N0), naungan paranet 55% (N1), dan naungan paranet 75% (N2). Perlakuan disusun dalam rancangan tersarang RKLT. Pengamatan meliputi parameter pertumbuhan: seperti persentase perkecambahan biji, tinggi tanaman, dan jumlah daun yang diamati secara berkala; karakter panen meliputi: waktu panen, bobot panen, jumlah dan panjang tunas panen; serta parameter fisiologi yakni: karakter stomata dan kandungan klorofil daun. Data dianalisis menggunakan sidik ragam dengan uji lanjut DMRT pada alpha 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gendola baik dibudidayakan pada lingkungan terbuka. Namun masih toleran pada naungan hingga 55% penurunan intensitas cahaya.

Kata kunci: gendola, Basella alba, naungan, toleran

Disampaikan pada Seminar  Seminar Nasional Pekan Inovasi Teknologi Hortikultura Nasional, 5 Juli 2012



Format sitasi:
Lestari P, T Juhaeti. 2013. Respon adaptasi gendola (Basella alba) terhadap naungan pada sistem budidaya menggunakan paranet. Prosiding Seminar Nasional Pekan Inovasi Teknologi Hortikultura Nasional. BUKU 2. B Marwoto, B Winarto, IW Arsanti, I Djatnika, W Adiyoga, RS Basuki, AS Jawal, IM Hidayat, O Endarto, D Widiastoeti (Eds.). Lembang, Bandung. 5 Juli 2012. p 125-133. ISBN 978-979-8257-49-0

No comments:

Post a Comment