TIPS AMAN MEMBAWA ASI HINGGA 12 JAM DI PERJALANAN
Peni Lestari
“asi adalah anugerah
terindah untuk buah hati tercinta”
Membawa asi aman dalam
perjalanan 12 jam
Tantangan itu yang saya alami saat
menyusui dd Hana. Saya harus dinas ke Magelang, tinggal disana selama 6 hari
dan saat itu saya harus giat menabung asi. Jadi mau tidak mau tetap harus
semangat pumping kan. Pasa saat itu, perjalanan berangkat dari Cibinong -
Magelang, ditempuh lewat jalur utara, dan perjalanan dilakukan malam hari. Tim
kami berangkat magrib dari Cibinong tiba di Magelang subuh.
Setelah baca-baca, ada literatur
yang menyatakan kalau pada kondisi demikian, asip lebih aman dibawa dalam
kondisi cair. Asip cair bisa bertahan hingga 7 hari. Tapi setelah saya
melakukan percobaan kecil-kecilan, dengan menyimpan asip dalam keadaan cair di
kulkas bagian bawah selama 3 hari, dd hana tutup mulut. Dia tidak lagi suka
dengan asipnya. Jadi saya memutuskan harus membawa pulang asip saya dalam
kondisi beku.
Persiapan yang saya lakukan:
1.
Memastikan hotel yang akan saya tempati memiliki kulkas
mini, atau paling tidak freezer untuk menitipkan asi selama saya tugas di sana.
1.
Membawa cooler bag
2.
Ice gel beku 2
3.
Ice pack 8
4.
Cooler box
5.
Plastik klip secukupnya
6.
Kantong asi (untuk menghemat tempat dan bobot bawaan)
untuk 8 hari
Saat berangkat, ice gel dan ice pack
saya masukkan ke dalam plastik klip, lalu ditata di dalam cooler bag. Selama
perjalanan malam itu saya sempat pumping 2 kali. Kantong asi lalu dibungkus
plastik klip dan dimasukkan dalam cooler bag yang sudah diisi ice gel dan ice
pack beku. Cooler bag itu lalu saya masukkan dalam cooler box. Ketika sampai di
hotel, saya langsung menitipkan asip di dalam plastik klip dan semua ice gel
dan ice pack ke dalam freezer hotel.
Alhamdulillah di kamar kami terdapat
kulkas kecil. Nah catatan penting bila menginap di hotel, minta bantuan petugas
hotel agar listrik di kamar tetap menyala saat kamar kosong. Karena biasanya
listrik akan mati beberapa saat setelah kita mencabut kunci kamar.
Bersyukur sekali, pihak hotel
mengizinkan kami tetap mengaktifkan listrik selagi kamar ditinggalkan, yakni
dengan memasukkan kunci cadangan di stop kontak listrik. Dengan demikian saya
dapat memompa asi di malam hari dan menyimpannya di kulkas, lalu setelah banyak
baru dititip sekalian ke freezer hotel. Karena freezer kulkas tidak akan muat
menampung asi yang diproduksi selama seminggu di sana. Baca juga cara memompa asi kalau kita sedang bertugas di lapangan
Pada saat pulang, saya membawa semua
asi dalam keadaan beku, kecuali asi yang saya pompa malam H-1 dan hari H pulang
ya. Kalau dibekukan juga takutnya es yang terbentuk tidak cukup tua.sehingga asipnya
akan mudah cair.
Asi dikemas paling akhir dari semua
persiapan pulang, sekitar 1 jam sebelum berangkat. Supaya tidak terlalu lama di
dalam cooler box. Tahapan yang saya lakukan:
1.
Memasukkan asi beku ke dalam plastik klip
2.
Kantong asi dan plastik klipnya dimasukkan ke dalam
cooler bag yang telah diisi dengan ice gel beku
3.
Cooler bag tersebut lalu dimasukkan dalam cooler box
yang telah diisi juga dengan ice pack
Alhamdulillah dengan cara tersebut,
asi di dalam cooler bag tetap beku sampai di cibinong. Asi yang disimpan cair
pun masih layak diminum. Tetapi saat diperjalanan pulang, saya sempat pumping.
Asip tersebut saya masukkan langsung dalam cooler box, tidak di dalam cooler
bag. Ternyata asi itu basi setelah sampai rumah.
Pada pengalaman lainnya, saya selamat membawa
asip hingga 25 jam. Baca juga ya ^.^