Tuesday, July 31, 2018

IPS AMAN MEMBAWA ASI HINGGA 12 JAM DI PERJALANAN


TIPS AMAN MEMBAWA ASI HINGGA 12 JAM DI PERJALANAN
Peni Lestari

“asi adalah anugerah terindah untuk buah hati tercinta”


Membawa asi aman dalam perjalanan 12 jam
Tantangan itu yang saya alami saat menyusui dd Hana. Saya harus dinas ke Magelang, tinggal disana selama 6 hari dan saat itu saya harus giat menabung asi. Jadi mau tidak mau tetap harus semangat pumping kan. Pasa saat itu, perjalanan berangkat dari Cibinong - Magelang, ditempuh lewat jalur utara, dan perjalanan dilakukan malam hari. Tim kami berangkat magrib dari Cibinong tiba di Magelang subuh.
Setelah baca-baca, ada literatur yang menyatakan kalau pada kondisi demikian, asip lebih aman dibawa dalam kondisi cair. Asip cair bisa bertahan hingga 7 hari. Tapi setelah saya melakukan percobaan kecil-kecilan, dengan menyimpan asip dalam keadaan cair di kulkas bagian bawah selama 3 hari, dd hana tutup mulut. Dia tidak lagi suka dengan asipnya. Jadi saya memutuskan harus membawa pulang asip saya dalam kondisi beku.
Persiapan yang saya lakukan:
1.    Memastikan hotel yang akan saya tempati memiliki kulkas mini, atau paling tidak freezer untuk menitipkan asi selama saya tugas di sana.
1.    Membawa cooler bag
2.    Ice gel beku 2
3.    Ice pack 8
4.    Cooler box
5.    Plastik klip secukupnya
6.    Kantong asi (untuk menghemat tempat dan bobot bawaan) untuk 8 hari

Saat berangkat, ice gel dan ice pack saya masukkan ke dalam plastik klip, lalu ditata di dalam cooler bag. Selama perjalanan malam itu saya sempat pumping 2 kali. Kantong asi lalu dibungkus plastik klip dan dimasukkan dalam cooler bag yang sudah diisi ice gel dan ice pack beku. Cooler bag itu lalu saya masukkan dalam cooler box. Ketika sampai di hotel, saya langsung menitipkan asip di dalam plastik klip dan semua ice gel dan ice pack ke dalam freezer hotel.
Alhamdulillah di kamar kami terdapat kulkas kecil. Nah catatan penting bila menginap di hotel, minta bantuan petugas hotel agar listrik di kamar tetap menyala saat kamar kosong. Karena biasanya listrik akan mati beberapa saat setelah kita mencabut kunci kamar.
Bersyukur sekali, pihak hotel mengizinkan kami tetap mengaktifkan listrik selagi kamar ditinggalkan, yakni dengan memasukkan kunci cadangan di stop kontak listrik. Dengan demikian saya dapat memompa asi di malam hari dan menyimpannya di kulkas, lalu setelah banyak baru dititip sekalian ke freezer hotel. Karena freezer kulkas tidak akan muat menampung asi yang diproduksi selama seminggu di sana. Baca juga cara memompa asi kalau kita sedang bertugas di lapangan
Pada saat pulang, saya membawa semua asi dalam keadaan beku, kecuali asi yang saya pompa malam H-1 dan hari H pulang ya. Kalau dibekukan juga takutnya es yang terbentuk tidak cukup tua.sehingga asipnya akan mudah cair.
Asi dikemas paling akhir dari semua persiapan pulang, sekitar 1 jam sebelum berangkat. Supaya tidak terlalu lama di dalam cooler box. Tahapan yang saya lakukan:
1.    Memasukkan asi beku ke dalam plastik klip
2.    Kantong asi dan plastik klipnya dimasukkan ke dalam cooler bag yang telah diisi dengan ice gel beku
3.    Cooler bag tersebut lalu dimasukkan dalam cooler box yang telah diisi juga dengan ice pack
Alhamdulillah dengan cara tersebut, asi di dalam cooler bag tetap beku sampai di cibinong. Asi yang disimpan cair pun masih layak diminum. Tetapi saat diperjalanan pulang, saya sempat pumping. Asip tersebut saya masukkan langsung dalam cooler box, tidak di dalam cooler bag. Ternyata asi itu basi setelah sampai rumah.
Pada pengalaman lainnya, saya selamat membawa asip hingga 25 jam. Baca juga ya ^.^

No comments:

Post a Comment