Peni Lestari
“Dapat memberikan asi
eksklusif adalah suatu yang patut kita syukuri”
Sebagai pekerja lapangan, saya
sering berada pada kondisi harus membawa asi perah (asip) dengan aman hingga 12
jam.
Saat mudik lebaran tahun 2018, suami memutuskan untuk menggunakan mobil ke kampung halaman kami di Magetan, Jawa Timur.
Saat mudik lebaran tahun 2018, suami memutuskan untuk menggunakan mobil ke kampung halaman kami di Magetan, Jawa Timur.
Karena melihat kondisi macetnya mudik dari arah Jakarta menuju daerah lain di pulau Jawa. Sementara saya harus giat menabung asi untuk Hana, putri bungsu kami.
Setelah studi literatur, saya memperoleh info bahwa penggunaan alumunium foil dan wraping akan sangat membantu menahan suhu tetap dingin dalam cooler box.
Saat memutuskan untuk mudik
membawa ASI, hal penting yang menjadi pertimbangan adalah:
1.
Waktu tempuh.
Perkirakan berapa lama waktu yang diperlukan untuk perjalanan tersebut
Perkirakan berapa lama waktu yang diperlukan untuk perjalanan tersebut
2.
Perkirakan
kepadatan lalu lintas, terutama kalau jalan siang.
Lalu lintas yang padat, ditambah matahari terik, membuat es mencair lebih cepat. Jauh lebih baik apabila perjalanan dilakukan pada malam hari, seperti yang pernah saya ceritakan saat saya dinas ke Magelang.
Lalu lintas yang padat, ditambah matahari terik, membuat es mencair lebih cepat. Jauh lebih baik apabila perjalanan dilakukan pada malam hari, seperti yang pernah saya ceritakan saat saya dinas ke Magelang.
3.
Pastikan ice gel
beku cukup tua. Artinya, ice gel sudah membeku beberapa hari sebelum
dibawa. Ice gel yang baru saja membeku akan lebih cepat mencair dibandingkan
dnegan ice gel yang sudah lebih lama membeku.
4.
Gunakan kantong
asi untuk menyimpan ketimbang botol asi.
Saya lebih memilih menggunakan kantong asi dibandingkan botol karena ini sangat menghemat tempat penyimpanan, baik saat di lokasi mudik maupun saat dikemas di dalam cooler box.
Saya lebih memilih menggunakan kantong asi dibandingkan botol karena ini sangat menghemat tempat penyimpanan, baik saat di lokasi mudik maupun saat dikemas di dalam cooler box.
5.
Jumlah kantong
asi yang dibawa. Sangat penting
memperkirakan berapa produksi susu selama mudik. Pengalaman saya, apabila tidak
membawa bayi bersama saya, produksi asi mencapai 10 botol per hari. Tetapi bila
dd bayi ikut serta, saya cukup memompa 2-4 kantong per hari.
Masalah yang muncul adalah, freezer
di tempat ibu mertua tidak langsung membeku, sementara kami hanya 4 hari di
sana. Sehingga pada saat membawa asip pulang, ice gel dalam keadaan setengah
beku. Beberapa asip yang di pompa 2 hari terakhir juga tidak membeku.
Cara yang berhasil saya lakukan untuk mempertahankan asi tetap beku selama perjalanan 25 jam adalah sebagai berikut:
Cara yang berhasil saya lakukan untuk mempertahankan asi tetap beku selama perjalanan 25 jam adalah sebagai berikut:
1.
Kantong asi dibungkus dengan.alumunium foil
2.
Bagian dalam cooler box atau box sterofoam juga dilapisi
dengan alumunium foil
3.
Kantong asi dan ice gel dimasukkan dalam cooler bag
4.
Cooler bag dimasukkan ke dalam cooler box diselingi
dengan ice gel atau ice pack
5. Bungkus bagian luar cooler box dengan alumunium foil
diselingi plastik wraping, lalu alumunium foil lagi dan plastik wraping lagi
hingga 3 atau 4 lapis.
6.
Masukkan cooler box ke dalam kardus
Dengan cara demikian, asip
hanya 25% mencair setelah 25 jam di perjalanan dan setelah saya cicip tidak ada
perubahan rasa, warn,a maupun bau. Dd Hana juga masih menikmati asip tersebut.
Catatan: pada saat itu perjalanan dilakukan dengan mobil pada malam
hari.
Semoga informasi ini dapat
membantu. Semangat memberikan asi ya bunda ^.^
No comments:
Post a Comment