Thursday, August 2, 2018

Tips Aman Membawa Asi Saat Mudik Hingga 25 Jam Perjalanan


Peni Lestari

“Dapat memberikan asi eksklusif adalah suatu yang patut kita syukuri”

Sebagai pekerja lapangan, saya sering berada pada kondisi harus membawa asi perah (asip) dengan aman hingga 12 jam.

Saat mudik lebaran tahun 2018, suami memutuskan untuk menggunakan mobil ke kampung halaman kami di Magetan, Jawa Timur.

Karena melihat kondisi macetnya mudik dari arah Jakarta menuju daerah lain di pulau Jawa. Sementara saya harus giat menabung asi untuk Hana, putri bungsu kami.

Setelah studi literatur, saya memperoleh info bahwa penggunaan alumunium foil dan wraping akan sangat membantu menahan suhu tetap dingin dalam cooler box.
Saat memutuskan untuk mudik membawa ASI, hal penting yang menjadi pertimbangan adalah:
1.    Waktu tempuh.
     Perkirakan berapa lama waktu yang diperlukan untuk perjalanan tersebut
2.    Perkirakan kepadatan lalu lintas, terutama kalau jalan siang.
     Lalu lintas yang padat, ditambah matahari terik, membuat es mencair lebih cepat. Jauh lebih baik apabila perjalanan dilakukan pada malam hari, seperti yang pernah saya ceritakan saat saya dinas ke Magelang.
3.    Pastikan ice gel beku cukup tua. Artinya, ice gel sudah membeku beberapa hari sebelum dibawa. Ice gel yang baru saja membeku akan lebih cepat mencair dibandingkan dnegan ice gel yang sudah lebih lama membeku.
4.    Gunakan kantong asi untuk menyimpan ketimbang botol asi.
    Saya lebih memilih menggunakan kantong asi dibandingkan botol karena ini sangat menghemat tempat penyimpanan, baik saat di lokasi mudik maupun saat dikemas di dalam cooler box.
5.    Jumlah kantong asi yang dibawa. Sangat penting memperkirakan berapa produksi susu selama mudik. Pengalaman saya, apabila tidak membawa bayi bersama saya, produksi asi mencapai 10 botol per hari. Tetapi bila dd bayi ikut serta, saya cukup memompa 2-4 kantong per hari.

Masalah yang muncul adalah, freezer di tempat ibu mertua tidak langsung membeku, sementara kami hanya 4 hari di sana. Sehingga pada saat membawa asip pulang, ice gel dalam keadaan setengah beku. Beberapa asip yang di pompa 2 hari terakhir juga tidak membeku.

Cara yang berhasil saya lakukan untuk mempertahankan asi tetap beku selama perjalanan 25 jam adalah sebagai berikut:

1.    Kantong asi dibungkus dengan.alumunium foil
2.    Bagian dalam cooler box atau box sterofoam juga dilapisi dengan alumunium foil
3.    Kantong asi dan ice gel dimasukkan dalam cooler bag
4.    Cooler bag dimasukkan ke dalam cooler box diselingi dengan ice gel atau ice pack
5. Bungkus bagian luar cooler box dengan alumunium foil diselingi plastik wraping, lalu alumunium foil lagi dan plastik wraping lagi hingga 3 atau 4 lapis.
6.    Masukkan cooler box ke dalam kardus

Dengan cara demikian, asip hanya 25% mencair setelah 25 jam di perjalanan dan setelah saya cicip tidak ada perubahan rasa, warn,a maupun bau. Dd Hana juga masih menikmati asip tersebut.

Catatan: pada saat itu perjalanan dilakukan dengan mobil pada malam hari.

Semoga informasi ini dapat membantu. Semangat memberikan asi ya bunda ^.^

No comments:

Post a Comment